Ma’ruf – PLKJ : Langkah Awal Santri Jadi Kader Dakwah Jam’iyyah

Garut – Mu’allimin / MA Persis Tarogong akan melaksanakan Program Latihan Khidmat Jam’iyyah (PLKJ) untuk santri kelas XII. Program Latihan Khidmat Jam’iyyah ini diikuti sebanyak 306 santri yang akan dilaksanakan pada 30 Januari – 14 Februari 2023 di Kecamatan Bungbulang Garut.

Program Latihan Khidmat Jam’iyyah ini merupakan program terpadu antara kemampuan akademik dan kemampuan sosial yang bertujuan agar santri mendapatkan pengalaman nyata dalam berkhidmat di lingkungan masyarakat secara terarah dan terukur dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Latihan Khidmat Jam’iyyah ini difokuskan pada tiga hal yaitu keagamaan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Dari tiga fokus kegiatan ini bertujuan untuk : melatih santri dalam kehidupan masyarakat, menumbuhkan kerjasama, menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama, mendidik kemandirian dan menjadikan santri sebagai harakah tajdid di masyarakat.

Dalam rangkaian Program Latihan Khidmat Jam’iyyah ini santri kelas XII diberikan pemahaman awal sebagai bekal mereka melaksanakan PLKJ di Kecamatan Bungbulang Garut. Pada Sabtu 14 Januari 2023 dilaksanakan pembekalan oleh tiga narasumber yaitu H. Aan Adam, Lc, H. Mohammad Iqbal Santoso dan Ustadz Daden Rabi Rahman, MA dari PD Persis Garut.

Kemudian hari Ahad 15 Januari 2023 santri kelas XII mengikuti Masa Ta’aruf (Ma’ruf) sebagai gerbang awal bergabung menjadi anggota Pemuda Pemudi Persis. Santri Rijalul Ghad mengikuti Masa Ta’aruf bersama PC Pemuda Persis Tarogong Kidul dan Santri Ummahatul Ghad mengikuti Muhadoroh bersama PC Pemudi Persis Tarogong Kidul.

H. Mohammad Iqbal Santoso menyatakan bahwa Program Latihan Khidmat Jam’iyyah ini merupakan salah satu cara santri berbakti kepada Jam’iyyah Persatuan Islam. Santri yang akan melaksanakan program ini menjadi duta pesantren di tengah masyarakat untuk melaksanakan tugas dakwah. “Khidmat berarti berbakti kepada Jam’iyyah Persatuan Islam, menampilkan citra pesantren dengan baik di masyarakat dengan cara mengajar, berdakwah, ini dalam upaya mengamalkan perintah Allah”, jelasnya

Santri yang belajar di pesantren pada dasarnya dipersiapkan untuk menyebarkan Islam di masyarakat dalam membumikan al Qur’an dan as Sunnah. Selain itu santri pun belajar untuk memahami karakter masyarakat misalnya bijak dalam bersikap ketika menghadapi perbedaan di tengah-tengah masyarakat baik dalam hal ibadah maupun muamalah.

#humaspesantrenpersistarogong

Komentar (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *