Tahun Baru

TAHUN BARU
(Masehi)

Oleh :

H. Mohammad Iqbal Santoso

Tidak terasa kalender kita telah berganti lagi…tahun 2020 telah berganti menjadi tahun 2021 Masehi.

Ya… Masehi …
Yaitu mengacu pada _kelahiran Nabi Isa alMasih_ yang diyakini oleh kaum Nasrani sebagai Tuhan mereka.

Kalender Masehi telah berulang _dikoreksi_ karena kalendernya tidak sesuai dengan pergerakan Matahari sehingga (sebelum 1582 M) penetapan hari Natal selalu berbeda/ikhtilaf begitu pula Paskahnya sering berubah karena tidak tepat.
Kita ummat Islam saat ini dan juga seluruh umat manusia menggunakan kalender ibadah umat Nasrani.

Namun, betapa rumitnya kehidupan saat ini jika tidak ada kalender Masehi, atau mungkin bentuk kehidupan akan berbeda jika tidak ada kalender Masehi.

Hampir seluruh aktivitas kita saat ini terkait dengan kalender masehi, tanggal lahir, kalender sekolah, jadwal kerja, Administrasi, gajian, kawin dan juga mati semua dicatat dalam kalender Masehi.

Justru kalender Hijriyyah, yang sering disebut sebagai Kalender Islam, sering kita lupakan, kita lupa tanggal berapa hari ini… (dalam almanak Hijriah) mungkin urutan bulannyapun kita tidak hapal. Atau….. tahun berapa hijriyah saat ini kita juga tidak tahu. Syukur, masih ada yang mengingat dan merayakan tahun baru Hijriyyah. Setidaknya, kita tahu masih ada kalender hijriyyah tersebut. Walaupun sepertinya lebih tepat disebut sebagai jadwal hijriyyah. Ya, seperti jadwal sholat yang ditulis dalam kalender masehi.

Kalender merupakan produk intelektual manusia yang didasarkan pada keteraturan peredaran matahari dan bulan (QS Yunus 5) Dengannya kita mengatur rutinitas kegiatan dan hidup kita. Bahkan Ibadah kita. Hampir semua umat manusia merasakan manfaat yang luar biasa akan kalender masehi yang kita gunakan saat ini. Oleh karenanya, sebagai rasa syukur akan adanya kalender masehi tersebut, perkenankan saya menyampaikan harapan …. semoga di tahun 2021 kita semakin dekat _(taqorrub)_ dengan Allah Sang Pencipta waktu dan Semoga ummat Islam mempunyai kalender Islam yang satu….

Amin…

*BARU*

Tiap saat ada kemungkinan mendapat sesuatu yang BARU: bulan baru, tahun baru, jabatan baru, rumah baru, mobil baru, penyakit baru, musuh baru, kejahatan baru, dsj.

Ternyata _belum tentu setiap yang baru itu lebih baik_, artinya tiap saat ada kesempatan untuk menjadi *”manusia baru”* yang lebih baik atau lebih buruk.

Bagi orang Muslim tiap hari sedikitnya ada 5x kesempatan untuk menjadi lebih baik melalui sholat, apalagi bila kualitas sholat senantiasa diperbaharui dan diperbaiki, setidaknya dengan selalu meluruskan niat agar selalu ikhlas karena Allah, sehingga *tiap bada solat mampu menjadi manusia baru yang lebih baik…*
Keikhlasan dan kekhusuan dzikir sebanding dengan “pengetahuan” tentang sifat-sifat Allah yang dikenalnya, semakin mengenal _asmaul husna_, akan makin mengagumi dan merindukanNya

Berkomunikasi teratur dengan Allah melalui dzikir dan sholat diikuti dengan senantiasa membaca ayat-ayatNya baik yang tertulis dalam Alquran, maupun yang berserakan di alam raya insyaaAllah kekaguman dan kerinduan terhadapNya akan terus tumbuh berkembang untuk menjadi manusia baru yang lebih baik…

Garut, 17 Jumadil-Ula 1442H
*MIS*

Komentar (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *