Santri MA Persis Tarogong Diberikan Pemahaman Kondisi Ekonomi Indonesia

Garut – MA Persis Tarogong menggelar Seminar Ekonomi bagi santri kelas XI yang diikuti oleh semua jurusan IPA, IPS dan IAI. Seminar ini dilaksanakan di Gor Pesantren pada Sabtu (2/11/19) dengan pembicara yang dihadirkan adalah Agus Herta Sumarto yang merupakan alumni MA Persis Tarogong yang kini menjadi aktivitis Indef juga dosen ekonomi Universitas Marcu Buana.

Agus Herta Sumarto memberikan pemahaman kepada para santri mengenai ekonomi makro Indonesia. Ilmu ekonomi itu menurut Agus adalah cara untuk mengetahui situasi lingkungan. Maka ketika seseorang mampu membaca situasi maka bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan.

Seminar Ekonomi Indonesia ini difokuskan pada pembahasan “Dampak Ekonomi Asing Terhadap Ekonomi Indonesia”. Agus pun memberikan cara bagaimana melakukan penghitungan pendapatan nasional yaitu cara pengeluaran, cara produk neto dan cara pendapatan.

Selanjutnya Agus memberikan ilmu mengenai bagaimana mengetahui pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini penting untuk mengetahui tingkat daya beli, tingkat pengangguran, tingkat kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan tingkat kesenjangan.

Tipikal orang Indonesia menurut Agus adalah lebih senang belanja dari pada investasi. Makanya kondisi ekonomi sekarang dalam kondisi tidak baik, mengingat pertumbuhan ekonominya yang tidak signifikan. Nilai investasi asing di Indonesia menurun dari tahun tahun sebelumnya.

Pertumbuhan investasi pasti berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, namun yang terjadi meskipun investasi masuk tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia hari ini.
Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa ada beberapa jenis investasi yaitu Green Field Investment dan Brown Field Investment. Selain jenis investasi Agus pun menjelaskan struktur ekonomi Indonesia yaitu ketimpangan tinggi dan merata.

” Investasi yang berpengaruh itu jika investasinya berjenis Brown Field Investment karena para pekerja dan lain-lain dari kita. Sementara jika investasinya Green Field Investment itu tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena semua dari investor, baik pekerjanya dan lainnya, “jelasnya

Berdasarkan fakta kondisi kekayaan Indonesia itu tidak dimiliki masyarakat asli Indonesia. Mengingat 1% orang Indonesia menguasai 50 % kekayaan Indonesia. Dari para pengusaha Indonesia yang berpredikat kaya hanya ada 8 orang saja yang muslim dengan nilai total kekayaan 11 Milyar US$.
Terakhir Agus memberikan pesan kepada semua santri untuk menghadapi kondisi ekonomi Indonesia sekarang adalah banyak membaca juga banyak menulis.

#seminarekonomisantrimapersis
#humaspesantrenpersistarogong

Komentar (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *