Promosi Kopi Tujuhenam Hingga ke Arab Saudi

Alhamdulillah pada awal bulan Oktober tahun ini, salah satu unit pengembangan usaha milik Pesantren Persis Tarogong, yaitu Kopi Tujuhenam berkesempatan untuk mempromosikan Kopi Garut hasil produksi/panen mandirinya di Arab Saudi. Promosi ini dilatarbelakangi dari Java Frinsa Estate yang sudah mulai melebarkan pasar ekspornya ke negara Timur Tengah.

Java Frinsa Estate adalah perusahaan pengolah dan eksportir kopi spesialti yang berbasis di Pangalengan, Jawa Barat yang juga merupakan mitra dan konsultan perkebunan Kopi Tujuhenam. Dimana salah satu pendiri dan pengelolanya adalah alumni dari Pesantren Persis Tarogong, yaitu Ir. Wildan Mustofa, M.M. (alumni angkatan 4) dan Fikri Raihan Hakim, S.T. (alumni Mts angkatan 25).

Kegiatan promosi ini dilakukan selama seminggu pada 1-7 Oktober 2023 dengan coffee cupping roadtrip mengunjungi beberapa coffee roaster/shop di 5 kota di Arab Saudi (diantaranya Jeddah, Madinah, Qassim, Riyadh, dan Khobar) yang diwakili oleh Bakti Islam Santoso dari Kopi Tujuhenam, Fikri Raihan dari Java Frinsa Estate dan Tony Pramana dari Kafa Coffee (salah satu perusahaan importir/distributor kopi di Arab Saudi). Aktivitas utamanya yaitu Seminar Producer Talk dan Public Coffee Cupping berbagai kopi spesialti Jawa Barat dari Java Frinsa Estate dan Kopi Tujuhenam di kota Riyadh dan Khobar.

Coffee cupping dilakukan dengan menyeduh sample kopi dalam beberapa gelas (cup) sesuai standar umum cupping untuk dicicipi (slurp) oleh para pengunjung, pemilik coffee roaster/shop, atau konsumen kopi potensial lainnya.

“Kegiatan ini dilakukan untuk menunjukkan kepada pasar negara Timur Tengah bahwa kopi Jawa Barat yang kita bawa memiliki kualitas aroma dan rasa yang istimewa (excellent), berkarakter serta mampu bersaing dengan kopi-kopi terbaik dari negara produsen kopi lainnya”, ujar Bakti dalam keterangannya.

Dengan adanya kegiatan promosi ini diharapkan dapat mengetahui selera dan preferensi kopi yang dibutuhkan oleh konsumen pasar Timur Tengah sehingga sebagai produsen kopi dapat menyesuaikan proses pengolahan hasil panen kopi musim berikutnya dengan preferensi kebutuhan konsumen (end user) untuk meningkatkan potensi kerjasama pendistribusian kopi Jawa Barat di negara-negara Timur Tengah lainnya. Insya Allah.

Komentar (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X