Pesantren Persis Tarogong Terima Bantuan Peralatan Pengolahan Kopi

Garut – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berupaya menumbuhkan wirausaha baru di di Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut, Jawa Barat, melalui Program Wira Usaha Baru (WUB) Santri Bidang Industri.

Pada tahun ini, Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong menjadi salah satu lokus penumbuhan wirausaha industri pengolahan kopi, dimana potensiyang dimiliki pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 3.800 orang dan sudah memiliki usaha dibidang perkebunan kopi.

Program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM di pondok pesantren Persatuan Islam Tarogong diberikan dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin/peralatan pengolahan kopi. Fasilitasi mesin/peralatan pengolahan kopi yang berjumlah 9 jenis ini diberikan kepada pondok pesantren dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru dari pondok pesantren.

H Mohammad Iqbal Santoso selaku Mudir’Am Pesantren Persis Tarogong menyatakan bahwa Pesantren Persis Tarogong sejak tahun 2012 lalu sudah memiliki kebun kopi yang dikelola oleh para alumni yang sudah selesai melakukan perkuliahan di Jurusan Perkebunan IPB. Sebagai bentuk pengabdian kepada Pesantren maka para alumni lulusan IPB ini mengembangkan perkebunan kopi Pesantren. Dan hingga tahun 2019 ini sudah hampir 7 ton yang dijual dalam bentuk biji. Dan mudah mudah dengan adanya bantuan peralatan pengolahan kopi ini nantinya bisa dijual dalam bentuk kemasan sehingga nilai ekonomisnya bisa lebih tinggi lagi.

Sementara Gati Wibawaningsih selaku Dirjen IKMA menyatakan bahwa pondok pesantren memiliki peran sebagai “Agent of Development” yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di pedesaan sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan sensus Kementerian Agama di tahun 2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sekitar 4.028.660 santri. Dari total 28.961 pondok pesantren, sekitar 23.331 pondok pesantren (80 persen) di antaranya tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.

Pondok pesantren memiliki potensi dalam penyediaan sumber daya manusia, yaitu para santri yang berkualitas, ulet, sabar, jujur dan tekun. Pondok pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah, dan memiliki inkubator bisnis.

Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, salah satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren.

 

 

Komentar (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *