Pesantren Persis Tarogong Terapkan Model Pembelajaran Blended Learning

Garut – Pesantren Persis Tarogong mulai awal tahun ajaran baru tahun pelajaran 2021-2022 mulai menerapkan sistem pembelajaran dengan model Blended Learning. Model Blended Learning ini dipilih dan mulai diterapkan pada jenjang Tsanawiyah dan Aliyah. Dengan model pembelajaran Blended Learning, para santri juga guru harus mampu memadukan secara sinergis dan harmonis antara model pembelajaran daring dan pembelajaran luring.

Untuk memulai model pembelajaran ini, pada tanggal 1-2 Agustus 2021 santri asrama jenjang Tsanawiyah dan Aliyah mulai kembali masuk asrama. Santri asrama sendiri difokuskan pada santri baru yaitu kelas 7 jenjang Tsanawiyah dan kelas X jenjang Aliyah. Mengingat masih dalam kondisi pandemi, maka sistem kedatangan santri asrama putra maupun putri menggunakan sistem Drive-Thru.

Dengan sistem Drive-Thru ini, pada orang-tua tetap berada di kendaraan masing-masing dan hanya diperkenankan mengantarkan santri hingga drop poin penerimaan kemudian setelah pengecekan berkas seperti surat keterangan kesediaan santri, surat izin orang-tua dan surat pemeriksaan hasil swab yang menyatakan negatif, berikut barang bawaan santri diturunkan kemudian para orang-tua dipersilahkan mendo’akan dan berpamitan dengan anaknya sebelum kembali pulang ke rumah masing-masing. Dengan sistem antar-pulang ini proses penerimaan kedatangan santri lebih cepat dan tidak menimbulkan kerumunan.

Ustadz Yasir Ismail Bidang Pendidikan Pesantren Persis Tarogong menjelaskan, Tahun Pelajaran 2021-2022 berdasarkan hasil musyawarah Pimpinan Pesantren maka mulai tahun ajaran baru ini menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Dengan model pembelajaran ini yang memadukan sistem daring dan luring, maka proses pembelajaran di Pesantren ada yang daring ada juga yang luring. Proses Blended Learning ini mulai diterapkan untuk jenjang Tsanawiyah dan Aliyah.

Menurut Ustadz Yasir berbagai pertimbangan yang dijadikan acuan penggunaan model pembelajaran ini adalah :  pertama Pesantren Persis Tarogong merupakan sistem pendidikan model Pesantren Modern sehingga memungkinkan proses pembelajaran dilakukan secara langsung di kelas karena santri ada yang tinggal di asrama. Kedua adalah jika proses pembelajaran terlalu lama secara daring, maka akan berdampak kurang baik terhadap santri.

“Mulai tahun pelajaran 2021-2022 Pesantren mulai menerapkan model pembelajaran Blended Learning yang mulai diterapkan di jenjang Tsanawiyah dan Aliyah. Dengan penggunaan model seperti ini, prosesnya dipadukan secara sinergis, untuk administrasi guru dan absensi santri dilakukan dan dibuat secara digital. Sementara proses pembelajaran dilakukan secara langsung tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan disiplin”, jelasnya

Dengan model pembelajaran yang merupakan perpaduan ini diharapkan bisa memfasilitasi kerinduan guru, santri juga para orang-tua akan hadirnya proses pembelajaran yang normal. Meskipun kondisi sekarang masih dalam kondisi ketidakpastian karena pandemi yang belum berhenti.

#humaspesantrenpersistarogong

Komentar (2)

2 thoughts on “Pesantren Persis Tarogong Terapkan Model Pembelajaran Blended Learning

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *