Garut – Bertepatan dengan hari Jum’at 11 November 2022 / 17 Rabiul Akhir 1444 H Iyus Susanto, M.Pd resmi dilantik sebagai Kepala Sekolah SDIT Persis Tarogong & Adah Mustahidah, M.Pd.I sebagai kepala sekolah SDIT Persis Tarogong 2. Pelantikan dan serah terima jabatan kepala sekolah ini dilakukan langsung oleh Bidang Pendidikan Dasar & Menengah Umum PP Persis Dr. Darwis di Aula Syihabuddin.
Yasir Ismail, S.Pd Ketua Pimpinan Cabang Persis Tarogong Kidul dalam sambutannya menyampaikan, jabatan itu adalah amanah yang harus bisa dijadikan wasilah masuk syurga Allah SWT. Agar jabatan yang telah diamanahkan ini bisa menjadi wasilah masuk syurga, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama jadilah pemimpin adil, bukan hanya memperlakukan orang lain sama seperti keluarga tetapi yang paling penting adalah menerapkan aturan syariat dalam segala hal.
Kedua, pemimpin sukses, jadilah seorang pemimpin yang disegani/dihormati bukan pemimpin yang ditakuti. Ketiga pemimpin yang dicintai, seorang pemimpin yang bisa mengarahkan, mengantarkan juga bisa mengkoordinasikan agar tujuan bisa dicapai bersama sama. Keempat menentukan tujuan target yang jelas sehingga ketercapaian atau keberhasilan berdasar pada capaian target tersebut.
“Menjadi pemimpin itu tidak mudah, pasti sulit. Maka teruslah belajar, teruslah bertanya, konsultasikan, koordinasikan. Bersinergi dengan semua pihak agar kita dimudahkan dalam menjalaninya”, ucapnya
Dr. Tiar Anwar Bachtiar Bidang Tarbiyah PP Persis yang berkesempatan menghadiri pelantikan menjelaskan, Bidang Tarbiyah PP Persis setelah dilantik membentuk empat bidang garapan yaitu bidang garapan pendidikan tinggi, bidang garapan pendidikan menengah kepesantrenan, bidang garapan pendidikan dasar menengah umum, bidang garapan kepesantrenan khusus.
Lembaga pendidikan yang dinilai masih belum optimal menurut Dr. Tiar adalah Diniyah dan lembaga tahfidz yang masuk pada wilayah garapan kepesantrenan khusus PP Persis. Dan ke depan Pendidikan Diniyah maupun tahfidz ini akan menjadi lembaga pendidikan yang baik. Bukan hanya Diniyah saja tetapi ke depan akan mendirikan pesantren mahasiswa sebagai upaya mengembangkan pendidikan menengah dan tinggi untuk pendidikan Persis di masa yang akan datang.
“Ada masalah masalah yang ditemukan dalam dunia pendidikan di Persis misalnya dalam kurikulum, tenaga pendidikan, kelembagaan, pendanaan. Dalam kelembagaan misalnya, penomoran belum jelas definisinya seperti apa proses penomoran itu sehingga untuk sekarang ada moratorium penomoran bagi pesantren baru”, jelasnya
Tugas Bidang Tarbiyah itu jelas Dr. Tiar adalah menjaga asset jam’iyyah dalam hal ini asset lembaga pendidikan yang diwakafkan atas nama Persis. Kemudian tugas lainnya adalah menjaga visi misi Persis yang harus diterjemahkan dalam setiap lembaga pendidikan Persis. Dan proses penyusunan visi misi lembaga pendidikan ini tentunya harus mempertimbangkan juga visi misi stakeholder yaitu pemerintah dan keinginan masyarakat.
“Mempersiapkan konsep pendidikan Persis ke depan yang lebih baik. Dalam UU Kepesantrenan ini bisa membuat kurikulum yang khas, kreatif dan bisa dikembangkan. Kurikulum boleh dikembangkan sendiri, seperti kitab kuning yang diajarkan, untuk kitab tidak ditentukan oleh pemerintah. Sehingga kitab yang diajarkan Persis dan NU bisa berbeda. Dan inilah program khusus kepesantrenan yang belum banyak diadaptasi oleh Persis. Dan saya ingin program khusus kepesantrenan ini dimulai oleh Persis Tarogong yang mungkin nanti bisa dicontoh oleh pesantren Persis lainnya “, jelasnya
#humaspesantrenpersistarogong
Komentar (0)