Garut, 9 September 2025 bertempat di Komplek Pesantren Persis Tarogong. Pesantren Persatuan Islam Tarogong sukses menyelenggarakan kegiatan Manasik Jama’i yang melibatkan santri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, Madrasah Diniyah, SDIT 1, hingga SDIT 2. Sebanyak 786 santri mengikuti simulasi ibadah haji ini yang berlangsung serentak di lingkungan pesantren.
Kegiatan ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya manasik dilaksanakan oleh beberapa jenjang pendidikan dalam waktu yang bersamaan, dengan kepanitiaan terpadu di bawah koordinasi Bidang Pendidikan Pesantren Persis Tarogong. Sinergi ini menghadirkan suasana yang lebih meriah sekaligus penuh makna kebersamaan, di mana santri dan asatidz dari berbagai jenjang dapat belajar, bekerjasama dan berinteraksi dalam satu kegiatan besar.

Santri TK Persis Tarogong bersiap-siap untuk melakukan lempar jumroh.
Dipandu oleh guru-guru pembimbing dari masing-masing jenjang, dengan pengelolaan lapangan yang terstruktur Simulasi manasik mencakup rangkaian ibadah haji mulai dari ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, hingga tahallul. Meski hanya simulasi, kegiatan ini dirancang secara serius dengan pengelolaan lapangan yang rapi, dibagi menjadi 7 gelombang dan 41 kloter. Santri laki-laki mengenakan kain ihram, sementara santri perempuan memakai busana muslimah putih sesuai ketentuan.

Santri SDIT laksanakan salah satu rangkaian simulasi kegiatan manasik yaitu tahalul.
Menurut Ketua Pelaksana, Hasan Firdaus, S.Kom.I., M.M., kegiatan ini bukan sekadar simulasi ritual, tetapi juga pendidikan karakter. “Kami ingin santri tidak hanya tahu tata cara haji, tetapi juga memahami nilai di baliknya: tertib, disiplin, sabar, dan menghargai kebersamaan,” jelasnya.
PMA Bidang Pendidikan dan Pengasuhan, Heri Mulyadi, M.Pd., menambahkan bahwa manasik jama’i ini adalah bentuk inovasi pembelajaran pesantren yang sejalan dengan pendekatan deep learning. “Santri tidak hanya menghafal rukun dan wajib haji, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai spiritual untuk diamalkan dalam keseharian. Dan tahun ini terasa lebih bersejarah karena melibatkan semua jenjang dalam satu kepanitiaan,” tegasnya.

Simulasi shalat dzuhur saat wukuf di arafah.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh para santri, guru, dan orang tua. Suasana penuh semangat tampak ketika seluruh peserta bergerak bersama dalam manasik, menumbuhkan rasa persaudaraan dan memperkuat identitas Islami khas Pesantren Persis Tarogong.
Dengan terselenggaranya Manasik Jama’i perdana lintas jenjang ini, pesantren berharap kegiatan tersebut menjadi tradisi berkelanjutan yang memperkaya pengalaman belajar santri serta meneguhkan visi pesantren dalam melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan cinta syiar Islam.
Dokumentasi : Instagram

Komentar (0)