Madrasah Ramadhan

Garut – Sabtu 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan 22 April 2023 menjadi hari yang spesial karena merupakan hari Raya Idul Fitri. Idul Fitri ini diawali dengan pelaksanaan Sholat Idul Fitri yang merupakan sholat sunah yang dilakukan secara berjamaah di tanah lapang. Di Pesantren Persis Tarogong sendiri pelaksanaan sholat Idul Fitri dilaksanakan di Lapangan Timur Pesantren dengan Imam dan Khotib Ustadz Heri Mulyadi, S.HI Bidang Pendidikan Pesantren. Dalam khutbahnya beliau menyampaikan tema tentang Madrasah Ramadhan.

Madrasah Ramadhan merupakan pendidikan tahunan yaitu lingkungan pendidikan yang membina keimanan dan ilmu pengetahuan yang sangat agung serta sebagai lahan penyemaian pendidikan etika yang luhur (ekosistem moral). Paling tidak terdapat tiga bentuk pendidikan pada Madrasah Ramadhan : Pertama Muhasabah hubungan dengan Allah Ta’ala melalui shalat, mudarasah al-quran, dan lain-lain. Kedua Muhasabah hubungan (sikap) dengan diri sendiri (mujahadah) melalui perlawan diri dalam memenangkan muharabatun nafs seperti perilaku rofats, lagha dan lain-lain. Ketiga Muhasabah hubungan dengan orang lain melalui zakat, infaq, shadaqah untuk merealisasikan ajwadannnas.

Hakikat Hari Raya
Dalam Kitab Ibanatul Ahkam, Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi Al-Maliki memberikan gambaran bahwa masyarakat Arab Jahiliyah Pra Islam telah mengenal hari raya yang diperingati dua kali dalam setahun. Sebelum Islam datang, mereka mengenal hari raya Nairuz hari di awal tahun baru masehi atau syamsiyyah versi Majusi di Persi dan Mahrajan atau Mihrajan (enam bulan setelah hari raya nairuz).

Masyarakat memperingati dua hari raya id dalam setahun di mana iklim cukup nyaman yaitu kondisi cuaca, panas, dan dingin stabil. Pada kedua hari raya Id ini, masyarakat Arab Jahiliyah memperingatinya dengan pesta pora berbagai macam dosa dan kesenangan yang melalaikan dari ketaatan seperti minum-minuman keras, tarian perang, tarian ketangkasan, dan santapan lezat. Kemudian setelah Islam datang, Allah melalui lisan Rasulullah mengganti isi peringatan
kedua hari raya masyarakat Arab dengan ekspresi kebahagiaan yang jauh dari kandungan dosa.

Perayaan di luar dua perayaan Idul Fitri dan Idul Adha adalah perayaan Jahiliyah karena yang dimaksud ajaran jahiliyah adalah setiap ajaran yang menyelisihi ajaran Rasul-shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Manusia yang dibenci oleh Allah ada tiga : (1) seseorang yang berbuat kerusakan di tanah
haram, (2) melakukan ajaran Jahiliyah dalam Islam, dan (3) ingin menumpahkan darah orang
lain tanpa jalan yang benar.” (HR. Bukhari)

Hakikat Fitr
Menurut lughoh/bahasa, ialah bahwa lafadz Fithru/ Ifthaar (افطار / فطر ) artinya menurut
bahasa : Berbuka (yakni berbuka puasa jika terkait dengan puasa). Jadi Idul Fithri artinya
“Hari Raya berbuka Puasa”. Yakni kita kembali berbuka (tidak puasa lagi) setelah selama
sebulan kita berpuasa.

Rasulullah bersabda : “Dari Abi Hurairah (ia berkata) : Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. “Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adlha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan“.

Sedangkan “Fitrah” tulisannya sebagai berikut (فطرة ) dan bukan (فطر ) memiliki beberapa
pandangan :
– Ismail Raji al-Faruqi dan Imam Al-Qurtubi dalam Tafsir al-Qurthubi, mendefinisikan fitrah
dengan mengacu pada ayat al-Qur’an diatas adalah suci (tuhr) dalam jasmani dan rohani.
– Mustafa al-Maraghi dalam dalam kitabnya Tafsir al-Maroghi mengatakan bahwa fitrah
adalah sebagai kondisi penciptaan manusia yang mempunyai kecenderungan untuk menerima kebenaran.
– Muhammad an-Nawawi al-Jawi dalam kitabnya Tafsir Munir, yang mengatakan bahwa fitrah berarti mengakui ke-Esaan Allah (at-tauhid).
– M. Quraish Shihab mengartikan fitrah sebagai asal kejadian, bawahan sejak lahir, jati diri
dan naluri manusia.

Ucapan Dalam Idul Fitri
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul fitri atau Idul adha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minkum.” (Hadits Hasan, Riwayat Al Hafidz Ibnu Hajar).

#humaspesantrenpersistarogong

Komentar (1)

One thought on “Madrasah Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *